Ancaman di Balik Romantisme Karya Harun Yahya
Ketika praktik agama telah memudar di dalam suatu masyarakat, sering terjadi bahwa apa yang benar dianggap salah dan sebaliknya, apa yang salah dianggap benar.
Sembari mendorong dan mengembangkan sistem kepercayaan yang tidak diridhoi Tuhan, masyarakat ini akhirnya beranggapan bahwa sistem kepercayaan yang benar itu sudah tidak cocok atau bahkan tidak diinginkan lagi.
Campur aduk antara apa yang keliru dengan apa yang benar menjadi biasa di kalangan masyarakat nonreligius; suatu kondisi yang sudah menjalar ke seluruh struktur hidup mereka.
Romantisisme adalah salah satu kekeliruan yang dianggap "benar". Masyarakat yang menjalani hidup tanpa mengikuti ajaran agama yang benar, di dalamnya roman-tisisme digambarkan sebagai sifat menyenangkan yang khas dimiliki orang-orang baik.
Namun, sebagaimana akan dibahas satu per satu dalam buku ini, kerinduan sentimental merupakan sentimen berbahaya untuk diikuti.
Terutama, salah satu karakteristik romantisisme yang paling merusak sehingga kita harus waspada adalah bahwa ia menolak "akal sehat" karena dianggap berlawanan dengan filosofinya.
Tujuan buku ini, dalam mengatasi masalah romantisisme, adalah untuk menarik perhatian terhadap fakta bahwa, meskipun tampaknya tidak membahayakan, dalam kenyataannya romantisisme merupakan sikap yang menuntun ke arah bahaya tak terduga.
Walaupun romantisisme bisa muncul sebagai pandangan yang tidak luar biasa, buku ini akan menunjukkan betapa serius bahaya yang dikandungnya, baik bagi masyarakat maupun individu.
Dan tentu saja, buku ini akan menunjukkan, alangkah mudahnya menghindari lubang jebakan seperti itu; yaitu dengan kembali kepada Al-Quran, sebagai satu-satunya petunjuk yang diberikan Tuhan kepada manusia.
Kami akan memaparkan sejumlah contoh untuk memperjelas bahwa apabila seseorang mengikuti Al-Quran, dia tidak dapat mengabaikan akal sehat demi prinsip-prinsip yang didasari emosional.