Ki Hajar Dewantara Pemikiran dan Perjuangannya
Pada dasarnya sejarah adalah hubungan antarbiografi yang melewati atau menembus batas waktu. Membicarakan Tokoh RM Soewardi Soerjaningrat yang kemudian dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, hal ini berarti memahami relasinya dengan tokoh-tokoh sejarah yang sezaman khususnya di bidang politik, meski bidang-bidang lain tidak dapat ditinggalkan.
Sebaran spasialnya tentunya seluruh nusantara dan lingkup temporalnya mencakup periode pemerintahan penjajahan Belanda di Indonesia pada akhir abad XIX sampai dengan pertengahan abad XX.
Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh pendidikan yang sangat fenomenal. Walaupun predikat dokter tidak dapat diraihnya, akan tetapi tokoh ini justru berkembang dalam bidang jurnalistik.
Kiprahnya di bidang politik diwujudkan dalam tulisan-tulisan yang dimuat di koran dan majalah baik terbitan Hindia Belanda maupun negeri Belanda.
Sebagai tokoh yang mahir dalam menulis, ia memiliki pengalaman yang unik karena ia ditahan bahkan dibuang akibat dari tulisan yang dihasilkannya.
Selama masa pembuangan, ia pun tetap menulis bahkan sering tenaganya dipinjam untuk menulis di koran/mingguan Belanda.
Profesi sebagai jurnalis dan politikus ditinggalkan setelah kembali dari pengasingan. Ki Hajar Dewantara akhirnya berkecimpung di bidang pendidikan setelah ia mendirikan lembaga pendidikan yang diberi nama Pergerakan Pendidikan Taman Siswo.
Penghargaan yang tinggi dari pemerintah diberikan kepada tokoh ini, yang menjadikan hari lahirnya sebagai hari Pendidikan Nasional, yang diperingati pada setiap 2 Mei.