Liberalisme
Tak ada gerakan politik apa pun yang bisa menilik kembali pada sebuah tradisi intelektual yang begitu membanggakan seperti liberalisme. Para pemikir terbesar di Barat ada di bawah panji-panjinya.
Dalam melakukan hal itu, mereka mendasarkan diri pada tradisi kebebasan klasik danabad pertengahan.
Meski demikian, hanya dalam 300 tahun terakhir ide tentang kebebasan dirumuskan secar logis sebagai dasar sebuah sistem politik.
Dengan demikian, liberalisme melambangkan hal terbaik yang telah dihasilkan oleh tradisi Barat, serta hal terbaik yang membentuk modernitas.
Lazim adanya bagi gagasan kebebasan liberal ini untuk tidak merumuskan kebenaran-kebenaran yang definitif. Hal ini juga berlaku untuk gagasan ini sendiri.
Tidak ada definisi yang final dan menyeluruh tentang liberalisme, dan mungkin tidak akan pernah ada.
Alasan untuk hal ini bukan hanya bahwa politik terus-menerus memunculkan berbagai tantangan baru yang membutuhkan jawaban-jawaban liberal baru.
Alasan utamanya adalah bahwa liberalisme tidak dibentuk “sekali jadi”; sebaliknya, ia adalah karya banyakindividu.
Masing-masing dari mereka memiliki andil dalam perkembangannya dengan caranya sendiri.
Kumpulan kecil teks-teks liberal klasik yang ada di tangan anda ini ditujukan untuk memberi bukti dari kenyataan ini. Tak perlu dikatakan, tak ada kumpulan tulisan yang bias mengklaim menjalankan tugas ini dengan sempurna.
Untuk menangkal kritik menyangkut halini, kumpulan ini tak mengklaim sempurna. Tradisi liberalisme klasik terlalu kompleks untuk klaim seperti itu.
Sebaliknya, kumpulan ini adalah suatu usaha untuk mendorong ketertarikan pada sebuah tradisi pemikiran politik besar, dengan menyediakan sedikit contoh tentang keberagaman tradisi itu.
Teks-teks yang dipilih untuk kumpulan ini terentang dalam jangka waktu yang begitu lama, mulai dari tulisan-tulisan abad ke-17 John Locke, hingga masa keemasan liberalisme pada abad ke-19