Mein Kampf Karya Adolf Hitler
Buku Mein Kampf (Perjuanganku) merupakan hasil buah karya dari seseorang yang memiliki andil besar dalam merubah peta politik serta sejarah dunia pada abad 20, dia adalah Adolf Hitler. Buku ini ditulis oleh Adolf Hitler ketika dirinya dijebloskan ke dalam penjara oleh pemerintah Jerman yang berkuasa waktu itu. Adolf Hitler dipenjara dikarenakan dakwaan atas ikut andilnya dalam pemberontakan yang direncanakan dan pada akhirnya mengalami kegagalan.
Selama tiga belas bulan Adolf Hitler di dalam penjara, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis ide serta gagasan-gagasannya. Antara lain seperti bukunya yang paling terkenal, “A Four One-Half Year Struggle Against Lies, Stupidity, And Cowardice: Settling Acounts with the Destroyers of the National Socialist Movement” (Perjuangan Empat Setengah Tahun Melawan Kebohongan, Kebodohan, dan Kepengecutan: Menuntut Balas pada Para Perusak Gerakan Sosial Nasional) yang berisi tentang kisah dibalik pemberontakan serta kegagalannya.
Mein Kampf adalah sebuah buku oleh Adolf Hitler. Ini menggabungkan unsur otobiografi dengan eksposisi ideologi politik Hitler. Volume 1 Mein Kampf diterbitkan pada tahun 1925 dan Volume 2 pada 1926.
Buku ini diedit oleh mantan biarawan Hieronymite Bernhard Stempfle yang kemudian tewas dalam Malam Pisau Panjang. Hitler mulai mendikte buku dipenjara karena apa yang dianggap sebagai “kejahatan politik” setelah revolusi gagal di Munich pada bulan November 1923. Meskipun Hitler menerima banyak pengunjung sebelumnya, ia segera mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk buku.
Pada realitanya, buku ini terdiri dari dua volume, dengan volume pertama dijadwalkan untuk rilis pada tahun 1925 awal.Dan kemudian adalah buku Mein Kampf, salah satu karya Adolf Hitler yang dia tulis di dalam penjara, dalam buku ini Adolf Hitler banyak menceritakan tentang catatan hariannya yang di dalamnya disertai dengan gagasan-gagasan ideologinya mengenai kekuasaan serta pandangannya tentang seluk beluk dan persoalan kaum Yahudi.
Cerita Adolf Hitler dimulai pada tempat dia dilahirkan serta kisah-kisah yang terjadi pada masa kecilnya. Tentang bagaimana kenangan tentang keluarganya, tentang sekolah Realschule pertamanya dan bagaimana dia dapat bersekolah di sana, tentang dirinya yang mulai berkenalan dengan pandangan nasionalisme melalui mata pelajaran Sejarah dan Geografi, yang menjadi mata pelajaran favoritnya.
Pada akhirnya, tempaan nasionalime membuat Adolf Hitler menjadi seorang neo-nasionalis diusia mudanya yang penuh gejolak. Buah dari pandangannya memunculkan perrnyataan yang tegas: “Bahwa Jermanisme hanya dapat diselamatkan dengan penghancuran bangsa Austria, dan lebih lanjut, bahwa sentiment nasional tidak sama dengan patriotism dinastik; bahwa bagaimanapun juga House of Habsburg ditakdirkan untuk menjadi kemenangan bagi bangsa Jerman”.
Selanjutnya Adolf Hitler berkisah tentang masa mudanya, masa dimana dia telah dikeluarkan dari sekolahnya, yang disebabkan oleh keputusan ibunya karena melihat Adolf Hitler muda sebagai anak yang sakit-sakitan.
Setelah meninggalkan sekolahnya Hitler muda pergi mengadu nasib ke kota Vienna, karena kemiskinan keluarganya pada waktu itu. Di kota Vienna, Hitler muda melanjutkan pendidikan akademiknya.
Pada bagian-bagian berikutnya cerita Adolf Hitler lebih berfokus pada pandangan-pandangan Marxisme, yang mana dia agak sulit untuk menerima pandangan tersebut, dan tentu saja pandangannya mengenai Zionisme Yahudi lebih dia titik beratkan, serta pada bagian akhirnya Adolf Hitler secara tidak langsung mencoba menyampaikan rencana-rencana dan pandangan-pandangan perjuangannya secara lebih spesifik, tegas dan terperinci.
Untuk lebih jelasnya, buku ini patut untuk dibaca bagi yang ingin memahami tentang apa, kenapa dan bagaimana Adolf Hitler mampu menjadi tokoh utama sejarah dunia pada masa abad ke 20, dan apa saja yang menjadi latar belakang dari segala ideologi dan tindakan Adolf Hitler sehingga dengan tegasnya dia melaksanakan genosida terhadap Bangsa Yahudi.