Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy
Subhanallah!, mengikuti dua novel mini dalam buku ini hatiku serasa teraduk-aduk. Ada cekam keharuan yang mendalam.
Ada rindu dendam cinta suci karena Ilahi. Ada senyum kebahagiaan sejati. Semua berkelebat. gerimis aku dibuatnya. Ah Raihana, andai kau Cleopatra ...!
Sirsaeba Alafsana (penulis buku "Kado Ulang Tahun Kekasihku").
Tak terasa air mataku mengalir,dadaku sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisanku meledak. Dalam isak tangisku semua kuabaikan Raihan selama ini terbayang. Wajahnya yang teduh dan baby face, pengorbanan dan pengabdianya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut.
Tangisannya saat bersimpuh dan memeluk kedua kakiku, semua terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Ya cinta itu datang dalam keharuanku. Dalam kaharuanku terasa ada hawa sejuk turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku, seketika itu, pesona kecantikan Cleopatra memudar.
Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku pada Raihana. Membagi rinduku yang tiba-tiba memenuhi rongga dada. Air mataku berderai-derai. Kukebut kendaraan ku. Kupacu kencang diiringi derai air mata yang tiada berhenti menetes di jalanan.
Aku tak peduli. Aku ingin segera sampai dan meluapkan cinta ini padanya. Padanya yang berhati mulia. Bergitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan mangambil nafas panjang dan mengusap air mata.
Melihat kedatanganku ibu mertua serta merta memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis.