Fiersa Besari Karya Garis Waktu
Pernahkah kau ada di titik dimana hidupmu begitu teratur, melakukan segala yang kau mampu untuk menjadi "seragam", berharap semua akan baik-baik adanya, namun tetap ada yang hilang?seolah, ada satu kepingan puzzle yang tak juga melengkapi teka-teki yang kau ciptakan sendiri.
Semestaku sebelum kau datang adalah konstalasi yang sistematis: mengandung stagnansi yang konservatif. aku tidak tau cara menghargai mentari yang membakar langit hingga kemerahan. aku tidak tau caranya mencium wangi hujan yang membasahi bumi. aku tidak paham dimana indahnya kalimat yang termaktub dalam larik-larik puisi.
Malam-malamku hanya berisi kumpulan tugas yang harus rela kubagi dengan jam tidur. dan pagi-pagiku hanya repetisi membosankan untuk mengenyangkan logika. aku lupa bahwa bahwa bintang pun bernyawa, hujanpun bernafas, dan kita diciptakan untuk melakukan hal-hal yang lebih besar dari sekedar rutinitas harian. aku lupa bahwa kita semua terkoneksi: bahwa cinta sepatutnyaa menjadi bahan bakar kita tetap melangkah. garis besarnya, aku lupa caranya menjadi manusia.